Apel Pengukuhan Kampung Siaga Bencana di Boyolali

Meneruskan kegiatan Pelatihan Pemantapan Wilayah Rawan Bencana Tagana di Kabupaten Rembang (14-15 oktober 2018), Tagana dan relawan dari empat desa yang berasal dari kecamatan Pancur masing masing relawan dari Desa Johogunung, Kedung, Kalitengah dan Sidowayah mengikuti Studi Kerja Wilayah Rawan Bencana di Kabupaten Boyolali. Kegiatan studi yang berlangsung dua hari antara 12-13 Oktober 2018 tersebut menjadi semacam materi praktek lapangan terhadap berbagai wilayah. Melalui studi ini para peserta diajak mengenali secara detail tingkat kerawanan bencana di Kabupaten Boyolali yang bisa dipastikan berbeda dengan keadaan di Kabupaten Rembang.

Pada hari pertama studi kerja tersebut, rombongan dari Kabupaten Rembang diterima Ahmadi SPd, Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Boyolali, seterusnya para peserta diajak langsung mengikuti kegiatan Pengukuhan Kampung Siaga Bencana yang dilakukan di Desa Klakah Kecamatan Selo. Melalui moment kegiatan tersebut disajikan aksi heroik para relawan kebencanaan yang dengan sigap dan cepat memperagakan penanganan bencana. Simulasi diawali dengan adanya tanda tanda adanya erupsi Gunung Merapi, dan langkah langkah mitigasi terjadinya bencana. Pada apel pengukuhan dipertontonkan dengan kegiatan koordinasi satgas bencana, evakuasi korban erupsi, penyiapan Tenda pengungsi, tenda kesehatan dan Dapur Umum.

Simulasi Korban Bencana

Agenda studi kerja wilayah rawan bencana ini selanjutnya diteruskan dengan daialog dan ramah tamah antar penggiat kebencanaan dari Kabupaten Boyolali dengan peserta seputar pembicaraan potensi kerawanan yang ada di Boyolali dibandingkan dengan kerawanan bencana yang ada di Rembang. Dialog ini rupanya cukup inspiratif memberikan dorongan semangat bagi relawan yang berasal dari kabupaten Rembang,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *